Penguatan Literasi Bahasa dan Sastra Indonesia dalam Pembelajaran Daring

Authors

Penulis: Nunung Sitaresmi, Isah Cahyani, Lilis St. Sulistianingsih; Editor: Deny Iskandar, Eka Rahmat Fauzi;

Keywords:

penguatan, literasi, bahasa

Synopsis

         Penguasaan literasi merupakan hal yang penting yang dibutuhkan untuk berpartisipasi di abad-21. Hal ini sesuai dengan tiga kecakapan yang harus dikuasai oleh generasi abad-21 yang meliputi kompetensi, karakter dan literasi (Widiyanto, 2016). Generasi abad ke-21 atau disebut juga generasi alfa merupakan generasi yang tinggal dalam lingkungan yang diliputi oleh media dan teknologi (Mauza, 2018). Di Indonesia sejak tahun 2001 sampai 2100 memasuki abad ke-21. Akan tetapi, pada tahun 2020 ini harus terkendala karena adanya virus covid-19 yang belum berakhir. Karena tidak adanya tanda-tanda akan berakhir Pemerintah melalui siaran pers yang disampaikan oleh Yurianto (2020) mengemukakan bahwa Pemerintah akan menerapkan new normal atau kenormalan baru dengan tetap menjaga jarak, rajin cuci tangan dan menggunakan masker.

ISBN: 978-623-5431-34-5

Referensi:

  1. Abidin, Yunus. (2015). Pembelajaran Multiliterasi, Sebuah Jawaban Atas Tantangan Pendidikan Abad ke-21 dalam Konteks Keindonesiaan. Bandung: Refika Aditama.
  2. Barton, David. (2009). Literacy an Introduction to the Ecology of Written Language. Australia: Blacwell Publishing.
  3. Brian, Raimundus. P. (2014). Modul Penggunaan Blog (Blogspot) Sebagai Media Pembelajaran. Diakses dari https://www.academia.edu/32081738/MODUL-PENGGUNAAN_BLOG_BLOGSPOT_SEBAGAI_MEDIA_PEMBELAJARAN pada tanggal 28 Januari 2019.
  4. Daryanto, Syaiful Karim. (2017). Pembelajaran Abad 21.  Yogyakarta: Penerbit Gava Media.
  5. Dika, Bryan. D.J.D.P. (2015). Penerapan Strategi Partisipatif dengan Media Blog dalam Pembelajaran Menulis Cerpen. Skripsi UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.
  6. Fatmayanti, Andi. (2015). Pengembangan Media Blog sebagai Sarana Informasi untuk Meningkatkan Kemampuan Perencanaan Karir di SMAN 1 Bulukumba. Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling, 1(163). Diakses dari http://dx.doi.org/10.26858/jpkk.v1i2.1814 pada 29 Desember 2018.
  7. Hague, C., & Payton, S. (2010). Digital literacy across the curriculum. Curriculum Leadership, 9(10). Diakses dari http://www.curriculum.edu.au-/lea-der/default.asp?id=33211 pada tanggal 10 April 2018.
  8. Vahid,Leila Kashani. (2017). Can a Creative Interpersonal Problem Solving ProgramImprove Creative Thinking in Gifted Elementary Students?. Thinking Skills and Creativity, 17 (1). Diakses dari https://doi.org/10.1016/-j.tsc.2017.02.011 pada tanggal 10 Februari 2019.
  9. Komariah, Nur. (2016). Pemanfaatan Blog sebagai Media Pembelajaran Berbasis ICT. Jurnal I-Afkar, 5(1). Diakses dari http://ejournal.fiaiunisi.ac.id/index.-php/al-afkar/article/viewFile/111/107 pada tanggal 29 Desember 2018.
  10. Lankshear, Colin., & Knobel, Michele. (2007). Digital Literacies: Concepts, Policies and Practices. New York: Peter Lang.
  11. Marsh, Jackie, Elaine Millard. (2000). Literacy and Popular Culture, Using Childrens Culture in the Classroom. London: Paul Chapman Publishing Ltd. A SAGE Publication Company.
  12. Musthafa, Bachrudin (2008). Dari Literasi Dini ke Literasi Teknologi. Bandung: Yayasan Center for Research on Education and Sociocultural Transformation Bandung dengan New Concept English Education Center Jakarta.
  13. Pusat Teknologi & Komunikasi Kementrian Pendidikan RI. (2017). Literasi Digital Sebagai Tulang Punggung Pendidikan. [Internet]. Diakses dari http://pustekkom.kemdikbud.go.id-/literasi-digital-sebagai-tulang-punggung-pendidikan/. pada tanggal 15 April 2018.
  14. Tim Kemendikbud. (2017).  Materi Pendukung Literasi Digital. Jakarta: Kemendikbud.

Forthcoming

20 October 2022

Series