Kinerja bidan desa dalam pelaksanaan program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi di kabupaten Jombang

Authors

Penulis : Ratna Sari Dewi; Editor : Dovi Dwi Mardiyah Ningsih;

Synopsis

        Pada dasarnya sikap yang baik merupakan sikap dimana dia mau mengerjakan pekerjaan tersebut tanpa terbebani oleh sesuatu hal yang menjadi konflik internal.20 Perilaku bekerja seseorang sangat dipengaruhi oleh sikap dalam bekerja. Dalam hubungannya dengan bekerja dan bagaimana seseorang berpenampilan diri terhadap lingkungan, maka seseorang berperilaku. Perilaku ini dapat dirubah dengan meningkatkan pengetahuan dan memahami sikap yang positif dalam bekerja (assertiveness). Berkaitan dengan hal ini sikap Bidan Desa yang baik dikarenakan Bidan memiliki rasa tanggung jawab dalam pelayanan di masyarakat dimana tugas Bidan di Desa berperan sebagai koordinator, motivator dalam meningkatkan derajat kesehatan di Desa. Dengan kondisi demikian kesiapan bertindak berkaitan dengan sesuatu hal baru dapat dilaksanakan secara maksimal. Sesuatu yang baru itu adalah (P4K), maka dengan demikian sikap Bidan Desa yang baik mempengaruhi kinerja Bidan Desa dalam pelaksanaan program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K).

ISBN : 978-623-5431-12-3

Referensi:

  1. Wijayanti Maria A. 2001. Safe Motherhood, Modul Dasar : Bidan di Masyarakat, EGC. Jakarta
  2. http: //free.wordsads.com/2011/ AKI di Negara ASEAN Menurut SDKI 2007.
  3. Wijono Djoko. 2008. Manajemen Kesehatan Ibu dan Anak. Duta Prima Airlangga. Surabaya.
  4. RI, Panduan Pelaksanaan Strategi Making Pregnancy Saferdan Child Survival, 2008. Azwar, A. Pengantar Administrasi Kesehatan; PT Bina Rupa Aksara, Jakarta, 1996
  5. RI, Pedoman Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasidengan Stiker dalam Rangka Mempercepat Penurunan AKI: Jakarta, 2009
  6. Kab. Jombang, Profil Dinas Kabupaten Jombang. 2010-2012
  7. Depkes RI. Program Safe Motherhooddi Indonesia. Depkes RI, Jakarta. 2002 : 15, 21
  8. Depkes RI. Materi KIE Safe Motherhood”Making Pregnancy Safer”. Depkes RI, Jakarta. 2004 : 1-4
  9. Depkes RI. Materi Ajar Penurunan Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir. Depkes RI, Jakarta. 2006 : 43-46
  10. Anonymous. Menkes Canangkan Stiker Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi.(editorial). 2007. Diakses dari : http://www.puskom.publik.com
  11. Kementerian Kesehatan RI. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2010 – 2014 (Kepmenkes RI no. HK.03.01/160/I/2010). Jakarta, 2010
  12. Depkes RI. Pedoman Praktis Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi(P4K) dengan Stiker. Depkes RI, Jakarta. 2007 : 1-4
  13. Dinkes Prop. Jatim. Modul Motivator Program Perencanaan Persalinan (Pedoman bagi Kader) untuk Mendukung Desa Siaga. Dinkes Jatim, Surabaya. 2007 : 1-47
  14. Dinkes Prop. Buku Program Perencanaan Persalinan (Pedoman bagi Bidan). Dinkes Prop. Jatim, Surabaya. 2007 : 1-13
  15. Depkes RI. Pedoman Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi(P4K) dengan Stiker. Jakarta : Ditjen Bina Kesehatan Masyarakat ; 2009
  16. Depkes RI. Pedoman Praktis Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi(P4K) dengan Stiker sebagai Upaya Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu (PP AKI). Jakarta : Ditjen Bina Kesehatan Masyarakat ; 2008
  17. Gibson, James L, John M. Ivancevich, James H. Donelly. Jr. Organization: Behavior, Structure, Processes, 7th ed, Irwan, Boston. 1996
  18. Prawirosentono, S. 1999. Kebijakan KinerjaKaryawan. Yogyakarta
  19. 2000. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba Medika. Surabaya.
  20. 2006. Perilaku dalam Pelayanan Kesehatan. Airlangga University Press. Surabaya.
  21. Suryani, T. 2008. Perilaku Konsumen. Graha Ilmu. Yogyakarta.
  22. Simamora, Henry. 1995. Manajemen Sumber Dayamanusia, Edisi 1, Cetakan 1, STIE YKPN. 
  23. Handoko, T.H. 1992. Manajemen Personalia dan Sumber DayaManusia Edisi 2. Yogyakarta.
  24. Depkes RI, 1997. Pedoman Pembinaan Teknis Bidan di Desa. Ditjen. Binkesmas, Depkes RI. Jakarta.
  25. Ilyas, Y. 2003. Kinerja(Teori, Penilaian, dan Penelitian). FK-UI. Jakarta.
  26. Muchlas. M. 1997. Perilaku Organisasi.
  27. Soeprihanto, J. 2000. Penilaian Kinerjadan Pengembangan Karyawan. BPFE. Yogyakarta.
  28. Timpe, A.D. 1999. Kinerja. Elex Media Komputindo. Jakarta.
  29. Martoyo, S. 2000. Manajemen Sumber DayaManusia Edisi 4, BPFE. Yogyakarta.
  30. Meilani et al. KeBidanan Komunitas. Yogyakarta: Fitramaya; 2009
  31. RI, Panduan Bidan di Tingkat Desa. Jakarta: Ditjen Pembinaan Kesehatan Masyarakat ; 2008.
  32. RI, Program Perencanaan Persalinan, Proyek Kesehatan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga: Jakarta, 2006
  33. Budiono, B. Pengantar Administrasi Kesehatan; Badan Penerbit UNDIP: Semarang, 1997
  34. RI, Pedoman Pengembangan Desa Siaga: Jakarta, 2006
  35. RI, Buku Saku Bidan di Desa; Bina Kesmas: Jakarta,1996
  36. Prov.Jatim, Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov.Jatim th 2009 – 2014, Surabaya, 2009
  37. Prov.Jatim, Pedoman Operasional Pengembangan Desa Siaga bagi Petugas Kesehatan  Propinsi Jatim; Dinkes Jatim: Surabaya, 2006
  38. RI, Kurikulum dan Modul Pelatihan Bidan Poskesdes dalam Pengembangan Desa Siaga: Jakarta., 2008
  39. RI, Panduan Bidan di Tingkat Desa; Bina Kesmas Jakarta, 1996
  40. Burhan Bungin. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif. Kencana Prenada Media Group. Jakarta.
  41. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Alfabeta. Bandung.
  42. Nursalam 2000. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba Medika. Surabaya.
  43. Singaribuan, M.; Effendi, S. Metodologi Penelitian Survey; LP3ES; Jakarta, 1989
  44. Notoatmodjo, S. Metode Penelitian Kesehatan Cetakan 2 Rineka Cipta: Jakarta, 1989
  45. Jonathan, S. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Graha Ilmu. Yogyakarta.
  46. Hidayat, A. A. Metode Penelitian KeBidanan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Empat; 2007
  47. Ita Rahmawati. 2008. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi KinerjaBidan DesaDalam Melakukan Kunjungan Neonatus di Wilayah Puskesmas Kabupaten Jepara.

Forthcoming

26 July 2022

Series