Fanatisme Mahasiswa Islam

Authors

Penulis: Kadar Risman;
Editor: Risman Iye;

Keywords:

Fanatisme, Mahasiswa, Islam

Synopsis

         Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama sebagai organisasi Islam tertua dan terbesar di Indonesia sangat peduli dengan dakwah ke-Islaman, keummatan serta kebangsaan. Kelahiran dua Ormas Islam tersebut dipelopori oleh Ulama pribumi yaitu KH. Ahmad Dahlan (Pendiri Muhammadiyah) dan KH. Hasyim Asy’ari (Pendiri NU). Keduanya sama-sama menuntut ilmu di Timur Tengah dan berguru kepada ulama yang sama.

          Dalam mengemban misi dakwah amar ma’ruf nahi munkar-nya, menuju perbaikan umat dalam rangka menciptakan kehidupan yang sebenar-benarnya, menjadikan nilai-nilai ajaran Islam sebagai nafas kehidupan baik dalam aspek sosial, politik dan lain-lain. Penerapan ajaran Islam secara menyeluruh di tengah-tengah masyarakat, maka Muhammadiyah dan NU melalui kader-kader mudanya, menganggap bahwa penting untuk membentuk organisasi otonom yang bergerak di lingkungan masyarakat terkhusus dikalangan mahasiswa. Hal ini bertujuan untuk memahamkan kalangan mahasiswa Islam akan pentingnya menjaga nilai-nilai ke-Islaman, keumatan dan kebangsaan. Disamping itu, organisasi otonom juga menjadi pusat regenerasi organisasi yang nantinya akan menjadi kader pelopor, pelangsung dan menyempurna gerakan dakwah Islam secara umum.

ISBN : 978-623-99847-5-5

Referensi :

  1. Ali, M. Sayuthi. 2002. “Metode Penelitian Agama: Pendekatan Teori dan Praktek”, Jakarta Raja Grafindo Persada.
  2. Al-Quran dan Terjemahnya
  3. Arikunto, Suharsimi. 1998. Manajemen Penelitian.Jakarta: Rineka Cipta
  4. Azra, Azyumardi, 2000. Renaisans Islam di Asia Tenggara; Sejarah Wacana dan Kekuasaan, Bandung: Rosdakarya,
  5. Bakar, ‘Ala’ Abu, 2005. Islam yang Paling Toleran: Kajian tentang Konsep Fanatisme & Toleransi dalam Islam. Cet. I. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
  6. Bizawie, Zainul Milal, 2002. Perlawanan Kultural Agama Rakyat, Pemikiran dan Paham Keagamaan Syekh Ahmad al-Mutamakkin, Yogyakarta: Samha-Yayasan Keris.
  7. Boy, Pradana. 2008. Fikih Jalan Tengah, Dialektika Hukum Islam dan Masalah-Masalah Masyarakat Modern, Cet. I. Bandung: PT Grafindo Media Pratama.
  8. Chung, E., Beverland, M.B., Farrelly. F., dan Kawan-kawan. 2008. Exploring Consumer Fanaticism: Extraordinary Devotion in The Consumption Context. Journal of Advances in Consumer Research.
  9. Creswell, John W., 2010. Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed, terj. Ahmad Fawaid, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  10. De Graaf, H.J.& TH.Pigeaud, 1985. Kerajaan Islam Pertama di Jawa; Tinjauan Sejarah Politik AbadXV dan XVI, (terj.) Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti dan KITLV.
  11. Drewes, G W.J "Pemahaman Baru tentang Kedatangan Islam di Indonesia", dalam Ahmad Ibrahim et. al. Islam di Asia Tenggara Pespek/if Sejarah, Jakarta: L3ES.
  12. Emzir, 2010. Analisis Data: Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta: RajaGrafindo Persada.
  13. Ghony, M. Junaidi dan Fauzan Al Manshur. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Malang: UIN Malang Press.
  14. Hajar, Ibnu. 1999. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
  15. Harrison, B. (1978). Kant and the Sincere Fanatic. Royal Institute of Philosophy Lectures, 12, 226-261.
  16. Holbrook, D. (2015). Deterring Rational Fanatics. By Alex S. Wilner. Philadelphia: University of Pennsylvania Press, 2015. 264p. Perspectives on Politics, 13(4), 1221-1223.
  17. Isma’il R. Al-Faruqi, Lois Lamya Al-Faruqi, ―The Cultural Atlas of Islam”, New York, Amerika Serikat: Macmillan Publishing Company, 1986. Dalam terjemah Bahasa Indonesia “Atlas Budaya Islam; Menjelajah Khazanah Peradaban Gemilang”.
  18. Journal
  19. Kuntawijoyo, 1991. Paradigma Islam: Interpretasi Untuk Aksi, Bandung: Mizan.
  20. Lexy J. Moleong, 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif edisi revisi, Bandung: PT. RosdaKarya,
  21. Luqman Abdullah dan Nima Jihatea (2007). Bermazhab dan fanatik mazhab: Satu sorotan dalam kerangka amalan bermazhab Syafi'i masyarakat Melayu. Jurnal Fiqh.
  22. Maarif, Ahmad Syafii. 2009. Islam Dalam Bingkai Ke-Indonesiaan dan Kemanusiaan, Sebuah Refleksi Sejarah,Cet. I. Bandung: PT. Mizan Pustaka.
  23. Machasin, 2011. Islam Dinamis Islam Harmonis, Yogyakarta: LkiS.
  24. Mahmud, 2001. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: CV Pustaka Setia.
  25. Mardalis, 2003. Metode Penelitian: Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: Bumi Aksara.
  26. Mardapi Djemari. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes, Yogyakarta: Mitra Cendekia Press
  27. Margono, S. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
  28. Navins, A. 1933. Masters’ Essays in History, Colomba Univ. Press, New York.
  29. Nazir, Moh, 1988. Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia.
  30. Nurcholish Madjid, 1995. Taqlid dan Ijtihad: Masalah Kontinuitas dan Kreativitas dalam Memahami Pesan Agama, dalam Kontekstualisasi Doktrin Islam dalam Sejarah, Jakarta: Paramadina.
  31. Prasetya Irawan, 2004. Logika dan Prosedur Penelitian. Pengantar teori dan panduan praktis penelitian sosial bagi mahasiswa dan peneliti pemula, Jakarta: STIA LAN press.
  32. Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi Ed.4. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
  33. Qodir, Zuly, 2011. Sosiologi Agama: Esai-Esai Agama di Ruang Publik, Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  34. Radice, W. (2000). Atheists, Gurus and Fanatics: Rabindranath Tagore's ‘Chaturanga’ (1916). Modern Asian Studies, 34(2), 407-424.
  35. Raffe, A. (2012). Fanatics and Enthusiasts. In The Culture of Controversy: Religious Arguments in Scotland, 1660-1714 (pp. 121-148). Boydell & Brewer.
  36. Rahman, Buddy Munawar. 1994. Kontekstualisasi Doktrin Islam dalam Sejarah. Jakarta: Paramadina.
  37. Reza AA Wattimena, Akar-Akar Fanatisme. https://rumahfilsafat.com/2012/11/17/akar-akar-fanatisme/ diunduh pada 14 November 2017
  38. Riduan dan Akdon. 2007. Rumus dan Data dalam Analisis Statistik. Bandung: ALPHABETA.
  39. Ridwan, Nur Khalik. 2008. Regenerasi NII: Membedah Jaringan Islam Jihadi di Indonesia. t.tp: Erlangga
  40. Rizkita, R.H. 2012. Bimbingan dan konseling bagi para Korean fanatik. Jurnal Fakultas Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
  41. Saini, Ibnu, Muhammad bin Musa. 2014. Wasiat Imam Syafi’I tentang Taqlid Buta dan Fanatisme Mazhab. Cet. III. Jakarta: Mu’awiyah bin Abi Sufyan.
  42. Santoso, Gempur. 2005. Metodologi Penelitian. Jakarta: Prestasi Pustaka.
  43. Sarwono, Sarlito W. 2012. Terorisme di Indonesia dalam Tinjauan Psikologi. Jakarta: Alvabet,
  44. Seregina, A., Koivisto, E., dan Mattila, P. 2011. Fanaticism-Its Development And Meanings in Consumers Lives. Journal of Aalto University School of Economics. 1 (1), pp.
  45. Sihab, Alwi. 1998. Islam Insklusif; Menuju Sikap Terbuka dalam Beragama. Jakarta: Mizan,
  46. Sinambela, Lijan Poltak, 2014. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Yogyakarta: Graha Ilmu,
  47. Subana M., dkk., 2005. Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia.
  48. Sugiyono, 2009. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
  49. Supeli, Karlina. 2011. Dari Kosmologi ke Dialog: Mengenal Batas Pengetahuan, Menentang Fanatisme. Cet. I. Bandung: Penerbit Mizan
  50. Suryabrata, Sumadi. 2009. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers.
  51. Susanto, Edi. “Kemungkinan Munculnya Paham Islam Radikal di Pesantren”, Tadris, Volume 2, No. 1, 2007.
  52. Tahzeh, Ahmad. 2004. Metode Penelitian Praktis. Jakarta: PT Bina Ilmu.
  53. Turmudi, Endang. Islam dan Radikalisme di Indonesia. Jakarta: LIPI Press, 2005.
  54. Winarsunu, Tulus. 2006. Statistik dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan. Malang: UMM Press
  55. Yousda, Ine I. Amirman dan Zainal Arifin, Penelitian dan Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara, tt.
  56. Zuriah, Nurul, 2009. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara.

Forthcoming

24 May 2022