KEANGGOTAAN : 322/JTI/2023
INDEXED BY :
TAUTAN PENTING:
TOOLS:
google-site-verification=yamtSrej8OjCb745lmEGEzgwR4u-syVlwk-cxq5HXcI
HIV/AIDS merupakan isu kesehatan yang cukup sensitive untuk dibicarakan. Hal ini berkaitan dengan sifat yang unik dari penyakit ini. Selain kasusnya yang seperti fenomena gunung es, stigma dan diskriminasi pun juga banyak dialaim oleh penderita dan keluarganya. Tingginya stigma masyarakat terhadap penderita HIV/AIDS menyebabkan banyak perlakuan diskriminasi baik dalam pekerjaan, perawatan, pengobatan, pendidikan maupun dalam hal lainnya (Sari, A.P, 2015) Ibu hamil sangat rentan dalam penularan HIV karena bayi dapat tertular HIV melalui plasenta, proses persalinan, dan saat sang ibu memberi ASI. Sedangkan untuk membuat sang bayi menjadi negative AIDS, selama ibu mengandung harus selalu di kontrol perkembangannya dan kepada sang ibu yang mengidap HIV disarankan untuk melakukan pengobatan antiretroviral, jika sang anak sudah lahir, ia pun harus mengonsumsi antiretroviral seumur hidup. Penularan HIV tertinggi umumnya terjadi pada saat persalinan ketika kemungkinan terjadi percampuran darah ibu dan lendir ibu dengan bayi. Tetapi sebagian besar bayi dari ibu HIV positif tidak tertular HIV.3 Jika tidak dilakukan intervensi terhadap ibu hamil HIV positif, risiko penularan HIV dari ibu ke bayi berkisar antara 25-45%. Frekuensi rata-rata transmisi vertikal dari ibu ke anak dengan infeksi HIV mencapai 25-30%.
ISBN : 978-623-5431-15-4
Download :
Referensi:
[1] Abadiyah, L.M. (2009). Analisis Model Matematika Pada Pengaruh Sistem Imun Terhadap Infeksi Virus HIV.
[2] Bobak, L.M., Lowdermilk, D.L., Jensen, M.D. (2015). Buku ajar keperawatan maternitas (maternity nursing) Edisi 4. Maria A Wijayarti dan Peter Anugrah (penerjemah). Jakarta: EGC
[3] Depkes RI. (2011). Profil Kesehatan Indonesia 2011. Jakarta: Depkes RI.
[4] Fathah, M. (2012). Gambaran Ketebalan Intima Media Arteri Karotis pada Pasien HIV Yang Mendapat Antiretroviral Di RSUP DR. Kariadi Semarang.
[5] Maula, S, Machmudah. Mariyam. (2014). Gambaran Fisik Dan Psikologis Ibu Dengan Hiv/Aids Saat Hamil Di Kabupaten Kendal. Jurnal keperawatan. https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/psn12012010/article/view/1152/1206
[6] Maulia, P.H., Farapti. (2019). Status Zinc Dan Peran Suplementasi Zinc Terhadap Sistem Imun Pada Pasien Hiv/Aids: A Systematic REVIEW. Jurnal. file:///C:/Users/DELL/Downloads/ini%20juga%20ttg%20huv%20aids%20tugas%20jurnal%20bio.pdf
[7] Purnaningtyas DA, Dewantiningrum J. (2011). Persalinan pervaginam dan menyusui sebagai faktor risiko kejadian HIV pada bayi. Media Medika Indosiana. Jurnal45(3):139-143. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/mmi/article/view/3233/2905
[8] Reeder, S. J., Martin, Griffin, K. (2013).Keperawatan Maternitas: KesehatanWanita, Bayi, dan Keluarga. Jakarta :EGC
[9] Sari, A.P. (2015). Determinan Yang Mempengaruhi Stigma terhadap Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) pada wanita pernah kawin usia 15-49 tahun di Indonesia. Skripsi. Universitas Indonesia.
[10] Suhaimi, D., Savira, M., & Krisnadi, S. R. (2009). Pencegahan Dan Penatalaksanaan Infeksi Hiv/Aids Pada Kehamilan. Jurnal Kedokteran Umum. http://journal.fk.unpad.ac.id/index.php/mkb/article/viewFile/184/pdf_68
[11] Valerian, C.M., Kemara, K.P., & Megadhana, I.W. (2010). Tatalaksana Infeksi Hiv Dalam Kehamilan. file:///C:/Users/DELL/Downloads/4873-1-7525-1-10-20130301.pdf. [12] WHO. (2017). HIV/ AIDS: Data & Statistic.http://www.who.int/hiv/data/en/.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.